ANALISIS MENGENAI MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Belajar Dan Pembelajaran Yang Diampu Oleh Dr. Irwanto, M.Pd.
Oleh :
Muhammad Rahmi (13512045)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
2014
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan berbagai karunia dan nikmat yang tiada tara kepada seluruh mahluk-Nya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan kita semua sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapat menyelesaikan kewajiban akademik dalam mata pelajaran Belajar dan Pembelajaran.
Salah satu persyaratan akademik yang dilaksanakan oleh STKIP Garut untuk mewujudkan guru profesional, dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, diwajibkan untuk membuat tugas dengan judul “Analisis Mengenai Masalah-Masalah dlam Belajar dan Pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan, untuk itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun demi kesempurnaan laporan ini di kemudian hari.
Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.Semoga segala jerih payah kita bernilai ibadah disisi Allah SWT, amin.
Garut, 24 Oktober 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Tujuan belajar: batas cita-cita yang diinginkan dlm suatu usaha, tujuan dapat pula diartikan sbg suatu yang ingin dicapai dlm suatu kegiatan belajar.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan secara sistematik dimana setiap komponen saling berpengaruh. Daalam proses secara implicit terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yg diinginkan.
Adapun tujuan pembelajaran yang merupakan salah satu komponen system pembelajaran yang mana terbagi atas 4:
- Tujuan umum pendidikan nasional yaitu pembentukan manusia seutuhnya atau pancasilais: tujuan pendidikan untuk semua jenis dan jenjang pendidikan (umum, kejuruan, pt, non formal).
- Tujuan institusional yaitu tujuan masing- masing lembaga pendidikan seperti SD, SLTP, SLTA, PT dan PLS.
- Tujuan kurikuler yaitu tujuan macam2 bidang studi, seperti matematika, bahasa, agama, kesenian, dsb.
- Tujuan pembelajaran yaitu tujuan program pembelajaran bidang studi tertentu pada masing- masing kelas atau tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
Disisi lain, Adapun beberapa kendala- kendala dalam belajar yang sering dihadapi siswa- siswi saat ini, seperti kurangnya kesadaran untuk belajar secara otodidak. Mereka lebih banyak meluangkan waktu untuk bermain daripada belajar.
Untuk mengetahui apa sajakah kendala- kendala lain yang siswa dan guru hadapi dalam proses belajar dan mengajar penulis melakukan suatu penelitian dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini penulis membuat daftar pertanyaan tentang kendala- kendala belajar.Penulis tidak hanya mengambil responden dari siswa saja, tetapi juga mengambil guru sebagai responden.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah dalam laporan ini adalah:
- Apa yang menjadi kesulitan - kesulitan dalam proses belajar dan pembelajaran?
- Bagaimanakah solusi - solusi untuk mengatasi kesulitan- kesulitan dalam proses belajar dan pembelajaran menurut teori yang ada?
- Bagaimana solusi-solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam proses belajar dan pembelajaran menurut guru?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISIS MASALAH Berdasarkan analisis yang saya cari dari internet, saya menemukan berbagai data siswa yang berkaitan dengan masalah-masalah belajar dan pembelajaran yang dihadapinya.Seperti halnya saya mengambil analisis ini dari makalah salah seorang mahasiswa dari Universitas Negri Makassar yang berjudul “Laporan Diagnosa dan Solusi Kesulitan Belajar dan Pembelajaran”.Dalam makalah ini terdapat analisis dan penelitian dengan pengambilan data berupa angket, seperti di bawah ini:
I. Angket Siswa
1. Lama Belajar siswa dalam sehari semalam
Dari hasil observasi mengenai berapa lama mereka belajar dalam sehari semalam kebanyakan anak memilih 1 jam lebih, banyak cara untuk mempertajam daya ingat salah satunya lingkungan belajar, waktu belajar dan cara belajar, mudahnya cari waktu yang tepat untuk membaca bahan pelajaran karna setiap orang berbeda jam biologisnya ada yang lebih nyaman pagi sekali atau sebelum tidur, lingkungan yang tenang dan kadang dengan cara diiringi musik lembut kesukaan agar kita lebih rilex. Di samping itu pengulangan, lebih baik belajar dengan durasi 30 menit sekali belajar 2 sd 3 kali sehari dibanding 2 jam nonstop.
Dalam kasus ini, kemandirian anak sangatlah diperlukan. Tanpa adanya kontrol dari orang tua, hendaknya pelajar tersebut dapat menggunakan waktunya dengan baik, dapat mengatur waktu dengan maksimal
Berikut ini cara-cara untuk mengatur waktu sehingga waktu belajar dapat terkoordinir dengan baik.
- Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
- Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.
- Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.
- Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
- Prioritaskan tugas-tugas.
- Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
- Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
- Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
- Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
- Rencanakan juga "deadline".
- Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
- Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
- Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!
Media belajar yang di sukai anak- anak kebanyakan buku. Mengingat buku adalah media yang paling mudah di dapat maka anak- anak lebih banyak memilih buku selain itu juga karena kurangnya informasi mengenai media lain yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran. Secara umum guru lebih banyak menggunakan buku sebagai media padahal ada banyak media yang bisa di gunakan.Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, radio, tape recorder, laboratorium bahasa, slide dan OHP, film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada
(1) isi pesan,
(2) cara menjelaskan pesan, dan
(3) karakteristik penerima pesan.
Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
· Mempermudah proses belajar-mengajar
· Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
· Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
· Membantu konsentrasi mahasiswa
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.
3. Metode Belajar yang disukai
Metode belajar yang di sukai oleh anak- anak adalah audio visual (bunyi dan gambar).Mereka meyukai Audio Visual karena mereka bisa secara langsung mendengar dan melihat secara langsung sekaligus mempraktekkannya.
Contoh Metode yang bisa di gunakan yaitu:
a. Bermain Peran
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peran –peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar pesertamemberikan penilaian terhadap . Misalnya: menilai keunggulan maupunkelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran/alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebihmenekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan padakemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
b. Demonstrasi
Demonstrasi metode yang digunakan untuk membelajarkan pesertadengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkahpengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepadapeserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasiproses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untukmemperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelahdemonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil,peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat,melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan
c. Permainan
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasikebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untukmembangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaansuasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuhmenjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapasecara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari prosesbelajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan.Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialamisendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadihikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.
4. Waktu Belajar yang disenangi
Siswa lebih banyak memilih senang belajar pada malam hari, Karena belajar pada malam hari dapat memberikan waktu luang kepada siswa untuk bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak atau Ibu guru. Di samping mengerjakan tugas pada malam hari, siswa juga bisa tenang, berkonsentrasi saat belajar. Banyak cara untuk mempertajam daya ingat salah satunya lingkungan belajar, waktu belajar dan cara belajar, mudahnya cari waktu yang tepat untuk membaca bahan pelajaran karna setiap orang berbeda jam biologisnya ada yang lebih nyaman pada malam hari atau sebelum tidur, lingkungan yang tenang dan kadang dengan cara diiringi musik lembut kesukaan agar kita lebih rilex. Namun ada juga siswa yang memilih senang belajar pada pagi hari. Karena menurut mereka dengan belajar pada pagi hari lebih mudah memahami pelajaran.Solusi yang tepat untuk memilih waktu belajar adalah belajar harus lebih memanfaatkan waktu seperti waktu pagi dan malam.
5. Lingkungan belajar yang disukai
Siswa lebih banyak memilih tempat belajar yang disukai adalah di dalam kelas. Untuk menentukan keberhasilan belajar siswa itu adalah ditunjang oleh beberapa faktor, salah satunya lingkungan belajar, seperti didalam kelas. Dengan belajar di kelas akan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan, Belajar adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang, terutama oleh para pelajar. Hal ini merupakan usaha untuk memperoleh serapan ilmu yang maksimal. Agar sistem penyerapan ilmu menjadi maksimal, belajar dilakukan salah satunya di dalam kelas sehingga rasa saling membantu dan saling memperhatikan satu sama lain tercipta utamanya dalam proses belajar dan pembelajaran.
Namun, tidak sedikit siswa yang menyukai tempat belajar, misalnya, di perpustakaan karena menurut mereka dengan belajar di dalam perpustakaan lebih mudah mendapatkan sumber bacaan.
Solusi yang lebih tepat untuk menyempurnakan lingkungn belajar diatas yaitu, memilih tempat belajar yang efektif yaitu salah satunya didalam kelas, lingkungan kelas yang baik yaitu tersedianya sarana dan prasarana didalam kelas yang dapat menunjang keberhasilan dalam belajar.
B. SOLUSI MASALAH
1. Cara siswa mengatasi rasa jenuh dalam belajar.
Pada umumnya, keletihan merupakan penyebab rasa jenuh dalam belajar pada umumnya karena dapat menyebabkan munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan. Menurut Cross (1974) dalam bukunya The psychology of Learning, keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam yakni: keletihan indera siswa, keletihan fisik siswa, dan keletihan mental siswa.
Berdasarkan hasil observasi, para siswa punya cara masing-masing untuk mengatasi rasa jenuh mereka dalam belajar. Cara-cara tersebut diantaranya mendengarkan musik, bercanda bersama teman, rehat sejenak dan bersantai, makan makanan ringan, dan jika menemukan kesulitan akan bertanya kepada guru. Kebanyakan dari mereka lebih memilih mendengarkan music dan rehat sejenak jika mengalami kejenuhan dalam beelajar. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan siswa dalam proses belajar sering mengalami keletihan indera dan fisik. Hal ini yang menyebabkan mereka lebih memilih cara relaksasi dengan mendengar music dan rehat sejenak dari proses belajar dan beralih ke aktifitas lain untuk menghilangkan kebosanan.
2. Metode yang disukai oleh siswa dari guru dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, salah satu komponen penting untuk penyampaian informasi atau materi kepada siswa adalah bagaimana cara guru menyampaikan informasi atau materi tersebut. Untuk itu, seorang guru perlu menggunakan metode-metode yang efektif dan sesuai dengan karakteristik siswa.
Dari hasil penelitian, ada banyak metode-metode yang disukai oleh siswa dari seorang guru dalam proses belajar mengajar. Metode-metode yang dihadirkan oleh siswa sangat beragam dan mencakup 3 aspek.Aspek pertama menekankan tentang bagaimana personality guru dalam menyampaikan materi. Aspek kedua menekankan cara guru menyampaikan materi. Dan aspek ketiga menekankan pada proses pembelajaran yang diberikan oleh guru pada siswa.
Pada aspek pertama yang menekankan tentang bagaimana personality guru dalam penyampaian materi, siswa menyukai guru yang humoris, santai, dan tegas. Ini menunjukkan bahwa ada siswa menyukai guru yang dalam proses pembelajaran tidak terlalu serius tetapi tegas dalam bersikap. Hal ini juga berkaitan dengan kejenuhan dalam belajar yang menunjukkan bahwa siswa menyukai guru yang humoris dan santai untuk mengantisipasi dan mengatasi kebosanan yang muncul dalam proses pembelajaran. Pada aspek kedua berkaitan dengan cara penyampaian materi yang disukai oleh siswa. Dari hasil observasi, siswa menyukai seorang guru yang membimbing, memberi penjelasan, visualisasi, audio visual, tanya jawab, dan pemberian tugas dan ulangan. Pada aspek ini, siswa lebih banyak memilih visualisasi.Hal ini menunjukkan bahwa para siswa membutuhkan da menyukai materi yang dibarengi dengan visualisasi agar siswa bisa lebih mengerti dan lebih mudah dalam penerapannya. Dan aspek ketiga menekankan pada metode proses pembelajaran yang diberikan oleh guru pada siswa. Kebanyakan responden siswa menyukai aspek yang ketiga ini, dimana proses pembelajaran yang disukai adalah, diskusi, praktek, dan games. Pada aspek ini, siswa lebih banyak menyukai interaksi dan juga komunikasi dengan siswa lain.
3. Hal-hal yang membuat siswa mengikuti pelajaran.
Siswa membutuhkan dorongan atau ketertarikan untuk bisa mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil observasi angket, ada tiga hal yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Hal-hal tersebut adalah guru, mata pelajaran dan lingkungan belajar.Para siswa menyukai guru yang baik, ramah, dan kreatif dalam memberikan pelajaran. Selain itu, mata pelajaran itu sendiri merupakan salah satu daya tarik bagi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Mereka tertarik untuk memperoleh pengetahuan dari pelajaran tersebut dan mereka akan lebih termotivasi jika pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran yang mereka sukai. Dan terakhir adalah kondisi lingkungan belajar.Beberapa siswa tertarik menngikuti pelajaran jika kondisi lingkungan belajar yang tenang dan santai.
Dari hasil observasi hal-hal yang menarik bagi siswa untuk mengikuti pelajaran ini, maka guru bisa menggunakan penggabungan ketiga hal tersebut yaitu personality yang ramah dan baik, metode pembelajaran yang menarik, dan menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif agar siswa bisa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
II. Hasil Analisis Guru
Berdasarkan analisis jawaban- jawaban guru atas pertanyaan mengenai diagnosa kesulitan belajar siswa maka hasilnya sebagai berikut:
HASIL ANALISIS PILIHAN GANDA
1. Tindakan Guru jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam pelajaran.
Dari ke empat sekolah yang berbeda yang telah kami datangi, ternyata guru lebih memilih cara membimbing siswanya ketika sedang mengalami kesulitan dalam belajar. Guru berusaha mencoba mendekati siswa yang mengalami kesulitan belajar, menyelami masalah yang sedang dihadapi.
2. Media yang digunakan guru dalam mengajar.
Dari delapan guru dari empat sekolah yang berbeda, enam guru diantaranya cenderung menggunakan buku sebagai media dalam proses mengajar dan dua diantaranya memilih media internet. Buku merupakan media yang mudah di jangkau oleh siswa ketika belajar. Apalagi materi-materi pembelajaran sekolah-sekolah lebih berpatokan pada isi buku. Walaupun beberapa guru diantaranya ada yang menggunakan internet untuk mencari materi-materi pembelajaran siswanya.
3. Metode yang sering digunakan dalam mengajar.
Delapan guru dari empat sekolah yang berbeda di kota Makassar yang telah dikunjungi tiga guru diantaranya memilih metode komunikaif kemudian tiga guru lainnya memiih metode diskusi dan dua sisanya memiih metode ceramah. Metode komunikatif atau metode komunikasi (tanya jawab).
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan.Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
4. Sikap Guru dalam menghadapi siswa
Delapan guru dari empat sekolah yang berbeda di kota Makassar yang telah dikunjungi empat guru diantaranya memilih sikap tegas dan disiplin dalam menghadapi siswanya, tiga guru lainnya memiih sikap layaknya sahabat dan satu guru sisanya lebih memilih sikap santai. Sikap tersebut sangat mempengaruhi sikap siswa belajar dalam kelas.
5. Cara Guru untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar
Delapan guru dari empat sekolah yang berbeda, untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar, guru lebih memilih menggunakan metode yang berbeda setiap minggunya.
Adapun solusi yang bisa mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar diantaranya adalah guru menyampaikan materi yang dipelajari dengan menggunakan berbagai metode antara lain adalah methode ceramah, methode tanya jawab, dan lain-lain. Metode tanya jawab yang dilakukan adalah dengan petanyaan yang ditulis atau dibuat oleh guru atau pertanyaan yang dibuat oleh siswa sendiri. Pertanyaan yang ditulis atau dibuat oleh guru terdiri dari pertanyaan dengan cara menjodohkan dan pertanyaan dengan jawaban singkat. Selain membuat pertanyaan ,untuk mengatasi siswa yang jenuh dalam belajar adalah Guru memerintahkan siswa untuk belajar dengan berdiskusi dengan teman sekelasnya supaya diantara mereka terjalin kerjasama serta dapat bertukar pendapat serta belajar menghargai temannya didalam menyampaikan pendapat serta memecahkan masalah. caranya adalah Guru memerintahkan siswa berkumpul menjadi beberapa kelompok dengan cara berhitung atau langsung mencari kelompok sendiri,guru memberi materi yang berbeda kepada setiap kelompok.
Selain solusi di atas adapula solusi lain adalah hentikan belajar sementara dan mulailah pejamkan mata sejenak lemaskan otot2 dan syaraf. Lepaskan semua beban yang ada di pikiran anda, basahi muka anda hingga anda merasa segar,dan istirahatlah sejenak sebelum melanjutkan belajar kembali, kerjakan solat dan bacalah al-quran setelah belajar(jika anda beragama islam), beristirahatlah dan isilah istirahat anda dengan kegiatan sederhana yang paling anda senangi.(co : bermain gitar,mendengarkan musik dsb.), dan Melakukan belajar dengan perasaan senang dan kreatif.
III. HASIL ANALISIS
1. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, guru dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.Darisekolah-sekolah yang telah kami datangi dan mencoba untuk mengobservasi ternyata bahwa beberapa guru memiliki cara tersendiri dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar diantaranya, pendekatan terhadap siswa terhadap siswa yang bermasalah, memberikan pengarahan, memberikan Bimbingan Khusus. Namun guru lebih memilih memberikan pengarahan tersendiri kepada siswa tersebut sampai mereka menyatakan mengerti tentang materi yang guru ajarkan.
2. Dari sekian guru metode pengajaran yang sering digunakan dalam proses pengajaran ialah dengan cara ceramah, komunikatif, diskusi, melaui media gambar dan pemberian tugas. Dari beberapa metode tersebut yang paling sering digunakan yaitu metode ceramah dan komunikatif. Yang mana penggunaan metode ceramah digunakan kepada siswa pada saat memulai materi baru, kemudian media komunikatif digunakan setelah siswa memperoleh semua materi baru yang diajarkan yang mana siswa aktif dalam berinteraksi dalam belajar-mengajar. Sedangkan guru bertindak sebagai mediator dan konsultan terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa.
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan.Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
3. Berdasarkan hasil observasi dibeberapa sekolah yang kami kunjungi sebagian besar guru menemui hambatan dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar, ini disebabkan karena bebrapa hal diantaranya adalah perbedaan individu, watak, dan kemampuan intelektual siswa yang berbeda dan kesulitan dalam mengatur kelas. Setiap siswa memiliki kemampuan intelektual yang berbeda sehingga daya tangkap materi mereka berbeda ada yang cepat dan ada yang lamban. Jadi ketika menjelaskan materi kepada siswa guru harus pintar-pintar dalam memberikan materi pembelajaran. Sulit dalam mengatur kelas karena banyak siswa yang susah untuk diatur .
Pendapat saya permasalahan kebanyakan muncul dari peserta didik itu sendiri, meskipun guru & sarana dan prasarana berkualitas akan tetapi hal itu akan sia-sia jika motivasi dari peserta didik itu sendiri rendah juga permasalahan belajar akan terjadi kalau seandainya motivasi dari orang tuanya rendah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar pada siswa rata- rata disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang kondusif, metode-metode yang sering digunakan oleh guru kurang menarik minat siswa untuk belajar dan seringnya muncul rasa jenuh dalam belajar.
Selain itu, berdasarkan penelitian yang telah diadakan dapat diketahui bahwa siswa hanya mampu belajar selama 1 jam dalam sehari semalam. Sungguh kenyataan yang sangat memprihatinkan karena hal ini menunjukkan minat belajar siswa- siswa saat ini sangatlah rendah.Banyak hal yang menyebabkan keadaan ini, seperti gadget yang semakin canggih yang lebih menarik daripada mengulang kembali pelajaran sekolah mereka.
Sebagai guru diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa-siswinya, antara lain melakukan pendekatan kepada siswa, menerapkan berbagai metode yang mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar agar tercipta suasana belajar mengajar yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah , M. Asrori. Media Pembelajaran.http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/penggunaan-media-pembelajaran.html
Artikel pembelajaran: pengertian media pengajaran.Http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/artikel-pembelajaran-pengertian-media.html
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta; Jakarta.
Hakikat Belajar dan Pembelajaran.http://maqalah.blogspot.com/2012/11/makalah-belajar-dan-pembelajaran.html
Media Pembelajaran.http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
Universitas Negeri Makassar, Makalah Laporan Diagnosa dan Solusi Kesulitan Belajar dan Pembelajaran .2013.Belajar dan Pembelajaran
No comments:
Post a Comment